loading...
Deksametason dan derivatnya, deksametason sodium fosfat dan deksametason asetat, merupakan glukokortikoid sintetik yang digunakan sebagai anti-inflamasi atau imunosupresan.Indikasi Deksametason:
- Sistemik: Terutama sebagai anti-inflamasi atau imunosupresan pada berbagai penyakit termasuk alergi, dermatologi, endokrin, hematologi, inflamasi, neoplastik, sistem saraf, ginjal, pernapasan, rematik, dan autoimun; dapat digunakan dalam pengelolaan edema serebral, syok septik, pembengkakan kronis, sebagai agen diagnostik, antiemetik.
- Mata: Pengobatan palpebral dan bulbar konjungtivitis, cedera kornea dari kimia, radiasi, luka bakar termal, atau penetrasi benda asing.
- Telinga: Pengobatan peradangan meatus auditori eksternal, pengobatan edema yang berhubungan dengan infeksi otitis externa.
Kontra Indikasi Deksametason:
- Hipersensitif terhadap deksametason atau komponen lain dalam formulasi; infeksi jamur sistemik, cerebral malaria; jamur, atau penggunaan pada mata dengan infeksi virus (active ocular herpes simplex).
- Pemberian kortikosteroid sistemik dapat memperparah sindroma Cushing.
- Pemberian kortikosteroid sistemik jangka panjang atau absorpsi sistemik dari preparat topikal dapat menekan hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) dan atau manifestasi sindroma Cushing pada beberapa pasien.
- Namun risiko penekanan HPA pada penggunaan deksametason topikal sangat rendah.
- Insufisiensi adrenal akut dan kematian dapat terjadi apabila pengobatan sistemik dihentikan mendadak.
Dosis dan Cara Pemakaian Deksametason:
1. Untuk pengobatan alergi
a. Pemberian oral:
- Dewasa: Awal, 0,75-9 mg/hr PO, terbagi dalam 2-4 dosis.
- Penyesuaian dapat dilakukan tergantung respon pasien.
- Anak-anak: 0,024-0,34 mg/kg/hari PO atau 0,66-10 mg/m2/hari PO, terbagi dalam 2-4 dosis.
- Dewasa: Awal, 0,5-9 mg/hr IV atau IM, terbagi dalam 2-4 dosis.
- Penyesuaian dapat dilakukan tergantung respon pasien.
- Anak-anak: 0,06-0,3 mg/kg/hr atau 1,2-10 mg/m2/hr IM atau IV dalam dosis terbagi tiap 6-12 jam.
- Dewasa: 4-8 mg IM dosis tunggal pada hari pertama.
- Kemudian diberikan dosis oral, 1.5 mg PO 2X sehari pada hari ke-2 dan ke-3
- kemudian 0,75 mg PO 2X sehari pada hari ke-4
- kemudian 0,75 mg PO sekali sehari pada hari ke-5 dan 6, kemudian hentikan.
- Dewasa: dosis bervariasi 1-6 mg/kg IV atau 40 mg IV tiap 4-6 jam.
- Alternatif lain, 20 mg IV dilanjutkan dengan infus IV 3 mg/kg dalam waktu 24 jam.
Efek Samping Deksametason:
- Kardiovaskuler: Aritmia, bradikardia, henti jantung, kardiomiopati, CHF, kolaps sirkulasi, edema, hipertens, ruptur miokardial (post-MI), syncope, tromboembolisme, vasculitis.
- Susunan saraf pusat: Depresi, instabilitas emosional, euforia, sakit kepala, peningkatan tekanan intracranial, insomnia, malaise, neuritis, pseudotumor cerebri, perubahan psikis, kejang, vertigo.
- Dermatologis: Akne, dermatitis alergi, alopecia, angioedema, kulit kering, erythema, kulit pecah-pecah, hirsutism, hiper-/hipopigmentasi, hypertrichosis, perianal pruritus (pemberian IV), petechiae, rash, atrofi kulit, striae, urticaria, luka lama sembuh
Peringatan dan atau Perhatian Deksametason:
- Gunakan hati-hati pada pasien hipotiroid, sirosis, hipertensi, gagal jantung atau gangguan tromboemboli, pasien diabetes, glaukoma, katarak, TBC atau pasien berisiko osteoporosis.
- Hati-hati pada pasien dengan gangguan pencernaan (divertikulitis, ulkus peptik, kolitis ulseratif) karena potensial terjadi perforasi.
- Hati-hati digunakan pada infark miokard akut (kortikosteroid dikaitkan dengan ruptur miokard).
- Gunakan hati-hati pada penurunan fungsi ginjal dan hati.
- Karena risiko efek samping pada usia, gunakan kortikosteroid dengan dosis sekecil mungkin dan periode sesingkat mungkin
- Pengaruh Terhadap Kehamilan: Deksametason diklasifikasikan dalam kategori C.
- Komplikasi, termasuk cleft palate, bayi lahir mati, dan aborsi prematur, pernah dilaporkan pada wanita hamil dengan pengobatan kortikosteroid sistemik.
- Anak yang dilahirkan oleh ibu yang mendapat terapi obat ini semasa hamil harus dilakukan pemantauan tanda-tanda insufisiensi adrenal.
- Kortikosteroid topikal tidak boleh digunakan dalam jumlah besar, pada daerah yang luas dan jangka waktu lama pada ibu hamil.
- Pengaruh Terhadap Ibu Menyusui: Kortikosteroid terdistribusi dalam ASI
- Oleh karena itu ibu-ibu menyusui yang mendapat kortikosteroid sistemik disarankan untuk sementara tidak menyusui lebih dulu.
- Pengaruh Terhadap Anak-anak: Terapi kortikosteroid kronik pada anak-anak dapat berinterferensi dengan pertumbuhan dan perkembangan.
- Pada penggunaan topikal yang luas, dapat menyebabkan toksisitas berupa penekanan Hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA), sindroma Cushing, dan peningkatan tekanan intracranial
Interaksi Dengan Obat Lain:
- Substrat CYP3A4 (minor): Induktor CYP2A6 (lemah), 2B6 (lemah), 2C8 (lemah), 2C9 (lemah), 3A4 (lemah).
- Aminoglutethimide: Dapat menurunkan kadar/efek deksametason, melalui induksi enzim mikrosomal.
- Antasida: Meningkatkan absorpsi kortikosteroid, selang waktu pemberian 2 jam.
- Antikolinesterase: Pemberian bersama akan menimbulkan rasa lemah pada penderita myasthenia gravis.
- Anti jamur Azole: Dapat meningkatkan kadar kortikosteroid.
- Barbiturat: Akan menurunkan kadar/efek deksametason.
- Penghambat saluran kalsium (nondihidropiridin): Kemungkinan meningkatkan kadar kortikosteroid.
- Siklosporin: Kortikosteroid dapat meningkatkan kadar siklosporin dan sebaliknya, siklosporin dapat meningkatkan kadar kortikosteroid.
- Estrogen: Kemungkinan meningkatkan kadar kortikosteroid.
- Fluorokuinolon: Penggunaan bersamaan akan meningkatkan risiko ruptur tendon, terutama pada usia lanjut.
- Isoniazid: Konsentrasi isoniazid akan turun.
- Antibiotika makrolida: Kemungkinan meningkatkan kadar/efek deksametason.
- Penghambat neuromuskuler: Pemberian bersama akan meningkatkan risiko miopati.
- Antiinflamasi non steroid: Hati-hati karena meningkatkan efek samping pada saluran pencernaan.
- Rifampisin: Menurunkan kadar/efek deksametason.
- Vaksin (mati): Deksametason menurunkan efek vaksin.
- Pada pasien dengan terapi kortikosteroid > 14 hari, tunggu setidaknya 1 bulan sebelum diberikan imunisasi.
- Vaksin hidup: Deksametason meningkatkan risiko infeksi.
- Penggunaan vaksin hidup kontraindikasi pada pasien dengan daya tahan tubuh rendah.
Bentuk dan Kekuatan Sediaan:
- Tablet: 0,5mg, 0,75mg
- Injeksi: amp 4 mg/ml, 5 mg/ml; vial 4 mg/ml
- Tetes mata.
Penyimpanan dan Stabilitas:
- Larutan Injeksi: Simpan dalam temperatur ruang
- Hindari dari cahaya dan penyimpanan beku.
- Stabilitas injeksi setelah dicampur pelarut adalah 24 jam pada suhu 25°C, sedang dalam refrigrator (4°C): 2 hari.
- Injeksi dapat diencerkan dalam 50-100 mL NS atau D5W
Pustaka:
- MIMS Indonesia Edisi 15 Tahun 2014.
- ISO Indonesia Volume 46 Tahun 2011-2012.
loading...