loading...
Mekanisme kerja obat Bisoprolol Fumarate menghambat reseptor beta-1 adrenergik reseptor. Pada dosis 20 mg memiliki sedikit atau bahkan tidak sama sekali efek pada reseptor beta-2. Bisoprolol tidak memiliki efek simpatomimetik intrinsik atau aktivitas yang dapat menstabilkan membran apabila diberikan pada rentang dosis terapi.Indikasi:
Digunakan untuk mengobati hipertensi.
Kontra indikasi:
Blok atrioventrikular derajat 2 atau 3; gagal jantung, syok kardiogenik sinus bradikardia berat.
Dosis dan cara pemakaian:
1. Terapi hipertensi:
- Dewasa: dosis awal: 2,5-5 mg satu kali per-hari; dosis dapat ditingkatkan menjadi 10 mg dan, jika diperlukan, sampai dengan 20 mg satu kali per-hari.
- Rentang dosis normal: 2,5-10 mg satu kali per-hari.
2. Terapi pada gagal jantung:
- Dosis oral awal 1,25mg sekali sehari.
- Dosis maksimum yang dapat direkomendasikan adalah 10 mg satu kali per-hari.
- Dosis harus ditingkatkan secara perlahan dan perlu dipantau tanda dan gejala gagal jantung.
3. Angina pektoris kronis:
- 5-20 mg secara oral sekali sehari.
Efek samping:
- Gastrointestinal: diare; neurologis: sakit kepala; respiratori: rinitis, infeksi saluran pernapasan atas
- lain-lain: capek.
- Nyeri dada, sakit kepala, insomnia, hipoestesia, diare, mual, muntah, artralgia, astenia, infeksi saluran pernapasan atas, rinitis, sinusitis, dyspnea.
Peringatan dan atau perhatian:
- Penghentian obat secara mendadak dapat memperburuk angina pektoris, atau menyebabkan infark miokard atau aritmia ventrikel.
- Direkomendasikan pengurangan dosis secara bertahap sebelum menghentikan penggunaan dosis.
- Pada penyakit bronkospastik dapat memblok bronkodilasi sehingga penggunaannya tidak direkomendasikan.
- Pada gagal jantung kongestif, penghambatan stimulasi simpatetik meningkatkan potensi untuk terjadinya perburukan kondisi yang sudah ada atau memulai gejala baru.
- Pada diabetes mellitus dapat menutupi gejala yang berhubungan dengan hipoglikemia, khususnya takikardia.
- Pada kerusakan hati, hepatitis atau sirosis, dosis awal perlu dikurangi dan hati-hati ketika melakukan titrasi dosis.
- Pada operasi besar dan anestesi, risiko meningkat akibat gangguan kemampuan jantung untuk merespons terhadap refleks rangsangan adrenergik, namun penghentian terapi kronis sebelum operasi tidak dianjurkan.
- Pada penyakit pembuluh darah perifer; dapat memperburuk gejala.
- Pada rebound hypertension, perburukan gejala penghentian (withdrawal) klonidin dapat terjadi; bisoprolol seharusnya dihentikan beberapa hari sebelum penghentian klonidin.
- Pada kerusakan ginjal, klirens kreatinin <40 ml/menit, dosis awal perlu dikurangi dan hati-hati ketika melakukan titrasi dosis.
- Pada tirotoksikosis blokade reseptor beta dapat menutupi tanda-tanda klinis hipertiroidisme, seperti takikardia; penghentian mendadak dapat memperburuk atau memicu thyroid storm.
- Risiko penggunaan pada saat kehamilan: C (fda).
- Belum ada pengalaman klinis yang cukup untuk menetapkan keamanan bisoprolol secara umum pada kehamilan.
- Meskipun efektif, bisoprolol bukan pilihan pada terapi hipertensi selama kehamilan.
- Tidak diketahui apakah bisoprolol terekskresi pada air susu ibu.
- Tidak terdapat bukti yang cukup untuk menetapkan risiko pada bayi.
- Penggunaan pada wanita menyusui perlu pemantauan khusus.
- Penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal:
- Penderita dengan clcr <40 ml/menit berikan dosis awal 2,5mg/hari dan dapat ditingkatkan dengan hati-hati.
- Bisoprolol tidak didialisis pada penderita yang mendapat tindakan hemodialisis.
Bentuk dan kekuatan sediaan:
Tablet salut selaput 1,25 mg, 2,5 mg, 5 mg.
Penyimpanan:
Simpan pada suhu di bawah 30°C
Terlindung dari cahaya.
Pustaka:
- MIMS indonesia edisi 15 tahun 2014.
- ISO indonesia volume 46 tahun 2011-2012.
loading...